Sabtu, 19 Februari 2011

Bangga menjadi anak Indonesia


Bangga menjadi anak Indonesia, Bangga menjadi generasi penerus bangsa !
(jangan sekedar bangga , kenali , pelajari dan cintai budayanya)


Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang besar di dunia. Terdiri dari lima kepulauan besar di nusantara dan dikelilingi oleh banyak kepulauan kepulauan kecil yang mengelilinginya. Ke aneka ragaman budaya, bahasa, adat hingga sistem kepercayaan menjadikan negara ini sebagai salah satu objek studi yang mengasikan. Tidak hanya itu saja, Indonesia kaya akan flora dan fauna yang beraneka ragam seperti misalnya BUNGA KENANGA (Cananga odorata) merupakan tanaman yang berpotensi cukup tinggi. Secara tradisional bunganya berfungsi sebagi bunga tabur dipemakaman, campuran bunga rampai atau sebagai hiasan sanggul wanita. Bunga Kenanga juga dapat mendatangkan devisa, dari bunganya yang wangi terkandung minyak atsiri. Selain itu bagian batangnya mempunyai nilai ekonomi pula, kayunya yang ukuran besar dapat dimanfaatkan untuk membuat berbagai perkakas rumah tangga, peti dan sebagainya. Ada lagi ANGGREK TIEN SOEHARTO (Cymbidium hartinahianum), flora ini termasuk jenis flora yang langka lho ! yang sekarang berada di provinsi Sumatera Utara, ada pula bunga bangkai yang tingginya mencapai 210 m dan masih banyak lagi selain flora, fauna juga tak kalah. Di indonesia fauna seperti fauna asiatis atau fauna bagian barat contohnya badak, harimau, orangutan, gajah, dsb ; Fauna Australis contohnya Burung cendrawasih, burung kakatua, kangguru, dsb.
Hasil survei dari 15 orang yang saya wawancara yang terdiri dari murid – murid jenjang pendidikan sekolah dasar maupun Sekolah Menengah Pertama yang pertama kali saya tanyakan ialah “ Sebenarnya banggakah anda menjadi anak Indonesia ? “ salah satu dari mereka menjawab “ Bangga lah ! kan kita tinggal di Indonesia ! “ jawabnya dengan gaya santai . “ Emang apa yang bisa dibangggain ? “ tanyaku kemudian. “Ya.. banyak mulai dari budayanya yang beraneka ragam , pulau – pulau kecil yang menjadi kepulauan , aneka flora dan fauna dan masih banyak lagi” jawabnya masih berlagak santai . “Emm… bagaimana dengan konflik politik ataupun ekonomi yang sekarang masih melanda di Indonesia ? “ tanyaku kedua kalinya. “Yah.. terkadang saya juga sedih melihatnya , namun saya sebagai anak Indonesia tetap bangga walaupun konflik politik dan ekonomi yang kian memburuk tidak ada henti – hentinya dan saya merasa sangat beruntung tinggal di Indonesia “ ungkapnya panjang lebar. Orang kedua yang saya tanyakan ialah kakak kelas saya sendiri. Dan saya pun mulai bertanya seperti pertanyaan yang saya tanyakan di atas tadi. Lalu, ia pun menjawab “ Jelas , bangga dong ! soalnya Indonesia punya kenampakan alam yang indah dan juga, walaupun di indonesia tedapat beranekaragam suku, budaya, etnis, bahasa, dsb nya ,namun Indonesia tetap bersatu, semua bangsanya tetap bersatu dan kompak satu sama lain,
hmm..
Bangga juga karena orang - orang Indonesia terkenal dgn sikapnya yang ramah-ramah, jadi warga asing banyak yang suka brgaul dengan bangsa indonesia . Nah , baru – baru ini juga di Asian Games XVI Guangzhou, Cina Indonesia naik peringkat menjadi peringkat ke 12 se Asia . . Hebat kan ? Indonesia telah memperoleh 2 medali emas , 4 medali perak dan 9 medali perunggu. Saya sangat beruntung tinggal di Negeri Indonesia dan Saya sangat bangga menjadi anak Indonesia ” jelasnya.
Berikut ini akan lebih diperjelas mengenai hal – hal apa sajakah yang patut untuk dibanggakan oleh kita sebagai anak Indonesia
1. Indonesia Negara Kepulauan
Indonesia merupakan negara kepulauan, bahkan negara dengan jumlah pulau terbanyak di dunia. Pulau-pulau di Indonesia yang menembus angka 17.508, ternyata banyak disebabkan oleh beberapa hal. Sedikit mengulang sejarah geografis negara kita, Indonesia merupakan negara yang diapit dua benua besar, yaitu benua Australia dan benua Asia. Karena hal tersebut, Indonesia merupakan daratan ‘tanggung’ yang kemudian terpecah-pecah sedemikian rupa, sehingga jumlah pulau di Indonesia mencapai 17 ribu. Dengan status Indonesia sebagai negara kepulauan, ada baiknya jika kita turut bangga kepada Indonesia yang telah berhasil sampai saat ini untuk menjaga pulau-pulaunya tetap berjumlah 17.508, tidak menjadi lebih dan tidak menjadi kurang. Kecuali di beberapa saat terjadi bencana alam, sehingga menyebabkan negara Indonesia kehilangan beberapa pulaunya.
2. Keberagaman Suku, Ras, Agama
Warna-warni keberagaman, tercipta sangat indah dan menarik di Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh keberagaman suku, ras, dan agama setiap warganya. Mengapa demikian? Karena tiap-tiap provinsi tidak mungkin hanya terdiri satu suku, ras, dan agama. Indonesia, dari sabang sampai merauke, dengan 33 provinsi menjadikan warga negaranya sangat beragam.
Negara Indonesia, pada dasarnya memiliki dua jenis rakyat secara keseluruhan berdasarkan lokasi. Pertama adalah asal melayu dan kedua adalah asal melanesia. Basis melayu, mayoritas terdapat di Indonesia bagian barat, sedangkan basis melanesia, mayoritas terdapat di Indonesia bagian timur. Selain itu, bangsa Indonesia juga tidak hanya terdiri dari suku-suku asli saja, banyak pendatang-pendatang berbendera masing-masing. Awal mulanya mereka sampai di Indonesia hanya untuk berdagang, namun karena mereka merasa nyaman tinggal di Indonesia, membuat mereka berpindah kewarganegaraan, diantaranya berasal dari Arab, India, dan Tionghoa.
Tidak hanya itu saja, mengingat Indonesia berasal dari berbagai macam kepulauan dengan kondisi fisik tiap-tiap pulau berbeda, tentu membuat warganya dapat dengan bebas memilih kepercayaan yang cocok dengan dirinya, apalagi disaat masa reformasi, kebebasan sudah dijunjung tinggi. Namun tetap, kebebasan, tidak boleh melanggar norma-norma yang berlaku. Contohnya adalah di Indonesia bagian barat, terkenal dengan islamnya, dari Aceh, Palembang, Jakarta, Ponorogo, Banjarmasin, dsb. Lalu ada juga pulau Bali dengan agama hindu budhanya.
3. Bhinneka Tunggal Ika
“Meskipun berbeda-beda, tapi tetap satu!” kutipan tersebut ‘membangunkan’ kita agar lebih bangga dengan Indonesia. Mengapa begitu? Penduduk Indonesia seb anyak 231 juta jiwa dan tersebar di 33 provinsi. Dengan rata-rata setiap provinsi terdiri dari 7 juta jiwa, tentunya membuat Indonesia sangat beragam. Keberagaman, baik fisik maupun non fisik, membuat kita tidak boleh terbelenggu hanya pada perbedaan. Diluar dari perbedaan-perbedaan tersebut, kita semua tetap dalam tudung bangsa Indonesia, kita adalah bagian dari peradaban bangsa Indonesia yang memiliki satu tekad dan tujuan demi terselenggaranya kemerdekaan Indonesia.
Motto atau semboyan Indonesia tersebut, merupakan Frasa yang berasal dari bahasa jawa kuna. Disamping itu, semboyan ini pun terdapat dalam Pancasila yang merupakan dasar negara dari NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Seperti terdapat dalam sila ke-3 pancasila, yaitu “Persatuan Indonesia”, ada hubungan yang sangat erat antar keduanya. Semboyan dan sila ke-3 pancasila, sebaiknya dapat terlestarikan sehingga anak cucu kita semua dapat menikmati keberagaman dan menjadikan Indonesia tetap indah seperti sekarang.
4. Kecerdasan dan Semangat Tinggi milik Rakyat Indonesia
Mengapa harus tingkat kecerdasan dan semangat? Hal tersebut dikarenakan wong Indonesia asli sebenarnya memiliki keahlian dan kemampuan tertentu yang tidak dapat dilakukan oleh rakyat-rakyat negara tetangga. Dukun? Dukun adalah sebuah contoh ‘tak baik’ sebenarnya, namun adakah dukun di negara lain kecuali Indonesia? Tidak ada pastinya. Hal ini juga berlaku dengan tradisi adat di Indonesia yang masih kental. Seperti reog ponorogo dan tari saman yang menurut bangsa lain sangat mustahil untuk dilakukan.
Beberapa tahun silam, Indonesia sudah ‘hampir’ menunjukan jati dirinya. Pembuktiannya adalah banyak dari kompetisi-kompetisi baik formal maupun informal, lokal maupun internasional, otak maupun fisik, yang dimenangkan oleh rakyat-rakyat asli Indonesia, bahkan diantaranya dimenangkan oleh muda-mudi bangsa.
5. Budaya Melimpah
Kebudayaan milik Indonesia, tak terhitung jumlahnya. Mulai dari masakan tradisional, tarian adat, hingga upacara adat pun dimiliki masing-masing daerah. Tari saman milik Nangroe Aceh Darussalam, lalu ada Tahu Tek-tek milik Lamongan, Pempek milik Palembang, Tari Pendet milik Bali, Ondel-ondel milik Jakarta, Gudeg milik Jogjakarta, dan sebagainya. Berbeda sekali dengan negara-negara lain di muka bumi. Amerika Serikat misalnya, dengan luas negara yang hampir satu benua itu, tidak tersedia menu khas yang berbeda-beda tiap daerahnya. Republik Rakyat China pun sama, dimana kita berada dalam negara itu, menu makanan yang tersedia hanya berasal dari mie dan mie. Tidak ada variasi menco lok disana. Berbeda sekali dengan Indonesia, walau namanya memiliki kesamaan, namun tetap rasa dan ‘kemasannya’ berbeda.

6. Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati atau Biodiversity dunia, adalah sebagian diantaranya merupakan bagian dari Indonesia. Hal tersebut menyebabkan Indonesia sering disebut sebagai paru-paru dunia dan merupakan surga tersendiri bagi beberapa makhluk hidup. 70% jenis ekosistem, buatan maupun alami, di dunia, adalah milik Indonesia. Sawah, hutan, air laut, air tawar, stepa, dan sebagainya terdapat di Indonesia.
Nah, 6 poin umum diatas adalah hal – hal yang perlu kita banggakan dari Indonesia sendiri. Namun , konflik politik dan ekonomi yang sering menimpa Indonesia adalah yang menjadi topik pembicaraan umum di kalangan masyarakat Indonesia kini. Hal ini juga yang telah mengurangi kebanggaan kita menjadi anak Indonesia . Terkadang kita kesal dengan para koruptor bangsa , ataupun kelambanan pemerintah dalam bekerja sehingga menyebabkan rakyat Indonesia kurang makmur atau bahkan kurang sejahtera.
Selain itu , walaupun Indonesia kaya akan budaya , suku , RAS , agama , flora dan fauna , kita sebagai anak bangsa atau generasi penerus bangsa harus mempertahankan dan melestarikan keragaman budaya , suku dsb tersebut. Hal – hal yang tidak diinginkan seperti mengklaim budaya Indonesia contohnya yang telah dilakukan negeri tetangganya sendiri Malaysia yang telah mengklaim budaya Indonesia yakni seperti Tari Pendet , Makanan asli Indonesia , batik dan masih banyak lagi. Pemerintah sudah tentu harus bertindak cepat, tegas, namun juga smart. Berbagai produk kesenian dan budaya kita musti didata dan didaftarkan hak miliknya agar tak perlu lagi kecolongan di kemudian hari. Kedua, kita juga tidak boleh kalah dalam memasarkan Indonesia di luar negeri. Harapannya, tentu saja agar orang asing lebih “nyantol” dengan tarian, masakan, maupun produk budaya kita lainnya. Kalau tarian ini, atau kesenian itu, sudah dikenal orang asing, maka sulit bagi bangsa lain untuk mengklaim budaya tersebut sebagai miliknya. Pemerintah juga tidak boleh merasa inferior, karena sesungguhnya bukan kita yang membutuhkan bangsa lain melainkan bangsa lain yang membutuhkan Indonesia. Untungnya, kasus-kasus pencurian budaya semacam ini juga memberikan blessing in disguise buat kita. Sejak batik diklaim negara sebelah, sekarang banyak instansi yang mewajibkan penggunaan seragam batik di hari-hari tertentu. Anak muda pun tak lagi canggung mengenakan batik karena desain dan motifnya terus berkembang menyesuaikan jaman. Teman-teman di luar negeri pun kian bersemangat dalam mempromosikan budaya Indonesia kepada orang asing. Banyak orang Indonesia yang sebelumnya cuek dengan budaya Indonesia, kini menjadi lebih peduli terhadap nasionalisme dan identitas bangsa ini.
Saya sendiri bangga dan bahagia menjadi bangsa Indonesia. Negeri ini memang masih jauh dari ideal. Namun perjalanan bangsa ini sudah menorehkan sejarah panjang. Kita memperjuangkan sendiri kemerdekaan kita. Beragam suku dan golongan berhasil disatukan dengan susah payah. Seperti kata Hillary Clinton, Indonesia adalah model dunia masa depan, dimana demokrasi, modernitas, dan Islam berada dalam satu wadah yang harmonis. Kita memang masih berkutat soal korupsi, pengangguran, kemiskinan, dan keamanan. Tapi negeri ini punya potensi untuk menjadi besar dan superpower di masa depan. Dan banyak bangsa yang iri dengan potensi yang kita punya . (Resya Putri Alifia Lestari)



1 komentar: